Uban Sebagai Peringatan

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh..

Bismillahirrahmanirrahim

Menurut riwayat, Manusia yang pertama kali melihat uban di kepala adalah Nabi Ibrahim AS. Ketika itu , Nabi Ibrahim AS.
Lantas bertanya kepada Allah SWT.,
"Yaa Rabbi,  apakah ini?"

Allah SWT. Menjawab, "ini adalah kemuliaan dan kelembutan wahai Ibrahim."

Begitu juga dengan Rasulullah SAW. Diriwayatkan , Abu Bakar ra. bertanya kenapa rambut beliau lekas beruban.
Nabi SAW. menjawab,  "Al-Quran Surah Hud , Al-Waqiah, Al-Mursalat, An-Naba, dan At-Takwir, itulah yang menyebabkan rambutku lekas putih,"
Beliau ngeri dengan sudah-sudah itu karena banyak bercerita tentang kedahsyatan kiamat dan balasan atas keingkaran umat-umat terdahulu. Beliau takut jika yang menerima ayat-ayat azab itu adalah umatNya. Maka, tumbuhnya uban, selama dalam urusan keimanan adalah simbol yang patut dibanggakan.

"Barangsiapa yang tumbuh uban di jalan Allah SWT. Ia akan memperoleh cahaya di hari kiamat." (HR AHMAD, TARMUDZI, Dan An- Nasa'i)

Soal uban ini , banyak yang terkecoh dengan berita gembira yang disampaikan oleh para Nabi Allah SWT. tersebut. Mereka menafsirkan secara harfiah, padahal ucapan tersebut haruslah dimaknai sebagai kalimat metafora. Ia harus dimaknai sebagai peringatan bahwa hidup di dunia tak pernah lama. "Uban merupakan tanda perpisahan dengan masa kanak-kanak," demikian dijelaskan oleh Imam Al-Qurthubi. Ia harus dimaknai;
Setiap satu rambut yang sudah berubah putih akan berkata kepada rambut yang berada di sampingnya, "Saudaraku, sesungguhnya kematian telah dekat, bersiap-siaplah kamu untuk menghadapi nya."
Yaa...., Sesungguhnya uban adalah utusan Allah kepada kita, yang bertugas membantukan bahwa ajal telah dekat.
Karena itu, jangan pernah biarkan uban tubuh di kepala tanpa pertaubatan.
Begitulah. Kita sering melihat datangnya sebuah bencana , tetapi hampir tidak menyadari adanya berkah , Seperti contoh baru-baru ini ada Bencana Tsunami di Selat Sunda Pandeglang beberapa waktu lalu dan menewaskan banyak korban dan memberikan kenangan pilu bagi keluarga yang ditinggal kan, Namun kita tidak sadar karena telah menyia-nyiakan waktu.
Baru setelah datangnya berkah, kita menjadi benar-benar menyadarinya.

Islam mengajarkan bahwa ada dua berkah yang biasanya tak dirasakan sampai kita kehilangan, yakni Kesehatan dan Keselamatan.
Kita terlalu sering memperhatikan bencana yang menimpa tanpa mau menerima kenyataan bahwa itu adalah jalan hidup kita.

Rasulullah SAW . bersabda, "Sesungguhnya Allah SWT. Akan menguji kalian dengan ujian sebagai mana kalian menguji emas dengan api🔥. Ada yang berupa emas murni. Begitulah kondisi orang yang terlindung dari syubhat .tetapi, ada pula ternyata berupa tembaga. Itulah orang yang gagal menerima ujian "
(HR Ath-Thabrani)

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Semoga bermanfaat
@aninnazura

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Praja Muda Karana